Mahasiswa KPM UNSIQ Kenalkan Alat Sampah Minim Asap di Desa Panerusan

Sejumlah tokoh masyarakat Desa Panerusan, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo menghadiri pemaparan Alat Sampah Minim Asap (ASMA) di balai pertemuan Desa pada Kamis pagi, (14/8/25). Ini bagian dari program kerja Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ke-51 Universitas Sains Alquran Wonosobo.
Perwakilan mahasiswa KPM menyebut bahwa pembuatan ASMA bukan semata-mata mengatasi persoalan sampah di wilayah desa dan bukan pula solusi melainkan cara sederhana agar asap pembakaran sampah kering tempat terbuka, "tidak membumbung jauh sampai bikin tetangga kurang nyaman," kata Sofia Rahmawati saat ia menyampaikan pemaparan dengan salindia di depan 12 peserta.
Dalam sambutannya, perwakilan tokoh masyarakat Desa Panerusan mengapresiasi mahasiswa KPM telah laksanakan tugas dengan baik. Ia berharap hasil yang diperoleh mahasiswa bisa bermanfaat. "Semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat Desa Panerusan," harap Anwaruddin Kepala Dusun Panerusan. Ia mewakili Kepala Desa Panerusan dalam kesempatan ini.
Sementara itu, ibu Nuriyah dari RT. 08 berpendapat bahwa alat tersebut cukup baik. "Mudah dipahami, sae-sae mawon," ungkapnya.
Alat Sampah Minim Asap (ASMA) merupakan alat pembakar sampah yang dirancang untuk mengurangi emisi asap, terutama saat membakar sampah organik seperti daun kering dan ranting. Dapat digunakan untuk mengolah limbah plastik yang sulit terurai.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin