JOSS JAHE SEBAGAI PENDONGKRAK PEREKONOMIAN DAN KETAHANAN PANGAN DESA

05 November 2020
Panerusan
431 Kali
JOSS JAHE SEBAGAI PENDONGKRAK  PEREKONOMIAN DAN KETAHANAN PANGAN DESA

Desa Panerusan merupakan salah satu Desa di Kecamatan Wadaslintang. Salah satu Desa kecil yang memiliki potensi di berbagai bidang, misal: bidang pariwisata, bidang pendidikan, bidang pertanian, dan juga bidang Ketahanan Pangannya.

Potensi Desa Panerusan dibidang pariwisata misal terdapat wisata Gunung Wayang dan Pesona Bukit Sikrikil. Dalam bidang pendidikan di sana terfasilitasi dari TK, SD, SMP, dan juga SMA yang terletak di Desa Panerusan. Potensi di bidang lain yaitu bidang pertanian dan juga ketahanan pangan yang mana warga penduduk di Desa tersebut mayoritas berprofesi sebagai petani.

Lahan pertanian yang cukup memadai dan terawat tentunya akan meningkatkan produktifitas pertanian. Lahan pertanian di Desa Panerusan ditanami dengan beragam jenis komoditi pertanian antara lain: padi,  jagung, cabai, jahe, ubi kayu, ubi jalar, dan juga jenis kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau). Dalam hal ini penulis akan lebih menfokuskan pada potensi desa di bidang ketahanan pangannya.

Sebelumnya apa sih ketahanan pangan itu? Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan (UU no. 18, 2002).

Beras dapat dibilang sebagai makanan pokok yang paling penting di Desa Panerusan. Selain itu juga melakukan bentuk diversifikasi pangan dengan mengkonsumsi jagung,  ubi kayu dan ubi jalar.  Ketahanan pangan di Desa tersebut menurut penulis sudah terbilang cukup baik, di mana di Desa Panerusan untuk kasus ketidakcukupan atau kekurangan pangan sangat sedikit bahkan hampir tidak ada. Adanya ketersediaan pangan yang cukup, tentunya akan menyongsong berkurangnya kasus gizi buruk di Desa tersebut. Dengan begitu warganya akan sehat, balita-balita di Desa Panerusan pun akan terhindar dari kasus stunting, busung lapar dan lain sebagainya.

Ketahanan pangan di Desa Panerusan yang baik, juga dapat dibuktikan dengan adanya beberapa UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang berkembang di sana, salah satunya adalah "JOSS JAHE". Joss jahe merupakan salah satu produk minuman penyegar yang terbuat dari jahe dan rempah-rempah lainnya. Pangsa pasar joss jahe ini disukai dari kalangan remaja sampai usia dewasa,  untuk kalangan anak-anak memang kurang menyukai karena terdapat rasa pedas karena jahe.  Joss jahe ini telah dijual di daerah Kecamatan Wadaslintang dan juga Desa Panerusan khususnya. Bahkan sampai pernah untuk mengisi salah satu even pameran pangan lokal di Kabupaten Wonosobo. 

Selain untuk menggenjot perekonomian desa, joss jahe ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh yaitu sebagai anti oksidan yang akan menangkal radikal bebas dalam tubuh manusia. Kandungan Zingeron senyawa aktif dalam jahe ini dapat memberikan kehangatandan efek segar pada tubuh setelah meminumnya.

Melihat potensi dan minat konsumen joss jahe tersebut,  sebaiknya lebih baik apabila dilakukan pengembangan produk baik dari segi kemasan maupun disentuh dengan teknologi yang lebih memadai. Misalkan dilakukan pelatihan pengemasan, teknik pengawetan dan teknik pengolahan seperti joss jahe di olah dengan teknologi spray dryer sehingga joss jahe dapat berupa serbuk yang lebih memudahkan jika ingin menyeduhnya sehingga konsumen akan lebih menyukai.

Dengan begitu joss jahe ini lebih dapat meningkatkan produktifitas dan lebih maju sehingga akan mengangkat perekonomian di Desa Panerusan. Sehingga penulis mengharapkan untuk Kecamatan Wadaslintang agar lebih menggerakkan pengembangan UMKM lainnya di Desa lain supaya juga dapat meningkatkan perekonomian di Desa masing-masing dan demi kemajuan Kecamatan Wadaslintang serta ketahanan pangan di Wadaslintang akan terangkat dan menjadi lebih baik lagi.

 

Penulis : Indah Astuti, untuk Kegiatan "Workshop Menulis Wadaslintang Keren, dalam rangka Festival Desa Wisata Tahun 2020"